Ini 8 Faktor yang Membedakan Saham vs Crypto!

Ditulis oleh Ivana Pertiwi pada January 28, 2022
kategori: 

Saham vs crypto, mana yang lebih baik? Pertanyaan tersebut menjadi dilema untuk orang-orang yang tertarik berinvestasi. Pasalnya, saham dan crypto merupakan salah dua instrumen yang sedang diminati karena mudah dikelola dan menghasilkan profit besar.

Namun, Anda juga harus ingat bahwa investasi termasuk kegiatan berisiko tinggi. Dibutuhkan pemahaman yang baik seputar saham maupun crypto sebelum Anda memilih instrumen investasi mana yang sesuai. Untuk itu, simak penjelasan lengkap seputar saham dan crypto beserta perbedaannya di dunia investasi berikut ini.

Ini 8 Faktor yang Membedakan Saham vs Crypto!

Sejarah singkat saham dan crypto

Saham secara garis besar merupakan dokumen yang dapat Anda tunjukkan untuk membuktikan kepemilikan sebuah organisasi atau perusahaan. Semakin banyak saham yang investor kumpulkan, semakin besar juga persentase kepemilikannya. Mereka juga akan menerima imbalan berupa keuntungan bernama dividen serta capital gain.

Dalam pembahasan saham vs crypto, saham muncul lebih awal, bahkan sejak beberapa ratus tahun lalu, yakni pada tahun 1300-an di Venesia. Saat itu, para pemberi pinjaman uang yang ada di Eropa akan memperdagangkan sekuritas pada masyarakat untuk menurunkan risiko bunga tinggi. Kala sistem ini berkembang, para pelaku dalam praktik ini akan dikenal sebagai broker.

Pada 1513, Belgia meluncurkan bursa efek di Antwerp sebagai tempat berkumpulnya pemberi pinjaman dan pialang. Namun, tidak sampai 1602 saham resmi pertama terbentuk di Amsterdam. Didirikan Dutch East India Company atau Verenigde Oostindische Compagnie, bursa efek tersebut dinamakan Amsterdam Stock Exchange dan menjadi yang tertua di dunia.

Sementara crypto, dalam perbandingan saham vs crypto, baru muncul pada 2009. Adalah Satoshi Nakamoto, sosok yang kali pertama memperkenalkan cryptocurrency melalui Bitcoin. Meski terus mengundang kontroversi, crypto terus berkembang dan memunculkan jenis-jenis baru seperti Litecoin yang merupakan hard fork Bitcoin hingga Swiftcoin.

Berbeda dari saham yang akan memberikan keuntungan berupa dividen dan capital gain, crypto menghasilkan profil lewat profit trading dan proyek-proyek yang yang dilakukan menggunakan mata uang kripto yang bersangkutan. Sampai saat ini, crypto hanya digunakan untuk transaksi virtual melalui platform digital yang tersedia.

Beberapa tahun lalu, sebagian besar investor di Indonesia masih memilih saham saat mereka dihadapkan pada pilihan saham vs crypto. Hal tersebut disebabkan regulasi crypto yang masih belum jelas dan bertentangan dengan aturan yang berlaku di Tanah Air. 

Akan tetapi, perlahan tapi pasti, pemakaian crypto mulai diizinkan selama mengikuti ketentuan. Platform digital yang menyediakan layanan trading mata uang ini pun harus mendaftarkan diri dulu ke Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti. 

Sementara di luar negeri, sudah ada banyak platform exchange aset kripto yang dapat Anda andalkan. Dalam sejarahnya, ada Mt. Gox, platform digital crypto yang beroperasi dari 2010 sampai 2014. Selama beroperasi, Mt. Gox yang berasal dari Tokyo telah menangani 70% transaksi investasi maupun trading di seluruh dunia. Bahkan platform ini pernah jadi leader platform exchange sekaligus perantara transaksi Bitcoin terbesar di dunia.

Hal-hal yang membedakan saham dan crypto

Perbedaan antara saham vs crypto sudah terlihat dari segi usia lewat penjelasan sejarah di atas. Namun, masih ada sejumlah hal yang membedakan kedua instrumen investasi tersebut:

1. Tipe aset

Saham yang Anda miliki sebenarnya mewakili persentase kepemilikan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan-perusahaan yang sudah go public biasanya dapat menerbitkan saham kapan saja, sehingga mereka bisa mengumpulkan modal untuk mengembangkan usaha.

Kemudian, aset kripto dalam saham vs crypto, entah itu token atau koin, tak akan menentukan kepemilikan sebagian besar proyek atau perusahaan yang merilisnya. Pasalnya, koin atau token kripto punya masing-masing fungsi serta cara kerja.

2. Aspek fundamental 

Aspek fundamental merupakan salah satu istilah yang akan sering Anda dengar saat mempelajari dunia crypto. Anda dapat mengukurnya sebelum berinvestasi atau trading aset. Namun, ada yang membuat aspek fundamental saham vs crypto berbeda dan perlu diperhatikan.

Pada bursa saham, analisis fundamental melibatkan data yang berdampak pada harga atau nilai sebuah saham. Sementara pada aset kripto, analisis ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek- aspek seperti kegunaan, jumlah pengguna, dan tim pembuatan aset tersebut.

3. Satuan transaksi

Dalam bertransaksi, trader saham harus melakukan jual-beli minimal 1 lot atau 100 lembar. Jadi kalau Anda membeli harga sebesar Rp1.000 per saham, maka minimal modal yang nantinya dikeluarkan adalah Rp100.000 per lot.

Sementara pada crypto, modal yang dikeluarkan memang lebih besar, bahkan dapat mencapai ratusan juta rupiah. Akan tetapi, pemula yang punya modal kecil masih punya kesempatan untuk transaksi dengan membeli pecahan terkecil, misalnya dari 8 desimal atau 1 sats.

4. Volatilitas 

Bisa dikatakan volatilitas adalah pembeda terbesar dalam saham vs crypto. Di Indonesia, saham memiliki mekanisme pembatasan volatilitas saat pasar tak terkendali seperti auto rejection atas atau bawah hingga menghasilkan trading halt untuk menghentikan perdagangan.

Lantas pada aset kripto, tak ada pengendalian volatilitas seperti dalam praktik saham. Hal ini disebabkan harga aset kripto bergerak sesuai permintaan dan suplai. Di sisi lain, faktor tersebut yang membuat pergerakan aset kripto sulit diprediksi karena cepat naik dan turun.

5. Koneksi 

Dari segi koneksi, transaksi saham dapat dibatasi dalam bursa sebuah negara. Sebagai contoh, trader asing yang tertarik membeli saham di Indonesia perlu menyesuaikan dengan aturan yang telah diberlakukan di Tanah Air, misalnya dengan membuat akun sekuritas dalam negeri.

Namun, aset crypto memberikan keleluasaan karena koneksinya yang tak terbatas. Jumlah trader yang bergabung pun lebih banyak. Perbedaan ini pula yang membuat koneksi dalam saham vs crypto sangat dipertimbangkan investor dan trader.

Hal-hal yang membedakan saham dan crypto

6. Biaya transaksi

Perbedaan kontras lain antara saham dan crypto adalah biaya transaksinya. Ketika berinvestasi dengan saham, Anda akan dikenakan komisi atau biaya dalam jumlah tertentu. Bank dalam hal ini menagih investor yang melakukan pembayaran, sementara profitnya dibebankan pajak.

Aset kripto juga mempunyai biaya transaksi, hanya saja jumlahnya lebih terjangkau. Rendahnya biaya transaksi dalam blockchain disebabkan Anda hanya membayar untuk gas fee (bayaran untuk miner yang memvalidasi transaksi crypto).

7. Platform transaksi

Seperti yang disinggung sebelumnya, saham vs crypto tak terlepas dari platform yang digunakan untuk transaksi. Trader saham umumnya melakukan transaksi setelah menjadi nasabah di sekuritas bank yang menyediakan instrumen investasi.

Sementara pada aset kripto, trader dapat bertransaksi melalui exchange crypto. Adapun untuk menyimpan mata uang tersebut, Anda perlu menyiapkan wallet atau dompet yang bisa didapatkan melalui aplikasi tertentu.

8. Waktu perdagangan

Waktu perdagangan pasar saham beroperasi selama 24 jam, tetapi hanya pada hari kerja (Senin sampai Jumat). Walau terbilang fleksibel, orang-orang yang bekerja selama weekday tidak memiliki banyak kesempatan untuk memperhatikan pergerakan saham di pasar.

Untuk itu, beberapa orang beralih ke aset kripto yang pasarnya beroperasi selama 24 jam dan 365 hari dalam setahun. Dengan begitu, mereka dapat memantau pergerakan crypto di akhir pekan atau saat liburan tanpa terbebani pekerjaan.

Rekomendasi saham dan kripto

Apa Anda tertarik berinvestasi setelah menyimak perbedaan saham vs crypto? Mengetahui produk adalah langkah krusial yang menentukan profit atau keuntungan yang kelak diperoleh. Maka dari itu Anda perlu simak rekomendasi saham dan crypto.

Menilai dari penjelasan di atas, berinvestasi saham membutuhkan pertimbangan matang, sehingga memilih produknya tak boleh sembarangan. Daftar saham setiap harinya mengalami kenaikan harga yang terus berubah, mengikuti tren pasar. Jadi kalau tak mau salah pilih, sebaiknya Anda minta rekomendasi para analis berpengalaman yang selalu memantau pasar saham secara berkala.

Pasar crypto juga mengalami fluktuasi yang mengikuti perkembangan tren pasar. Menurut data yang dihimpun CoinMarketCap, ada empat aset kripto yang mempunyai kapitalisasi pasar besar dalam dolar AS per Juni 2021. Antara lain Bitcoin, Binance Coin, Ethereum, dan Cardano. Sementara menurut Tokocrypto, ada enam aset kripto populer yang dipilih sepanjang 2021, yaitu Bitcoin, Ripple, Ethereum, Binance Coin, DOGECoin, dan Toko Token.

Semoga informasi ini membantu Anda mendalami saham vs crypto beserta perbedaannya untuk memulai investasi yang menguntungkan dan aman!

Sumber:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Milenial Kriptologi. Bergabung sebagai content specialist untuk topik yang berhubungan dengan kriptologi. Mottonya adalah "Teknologi Blockchain akan merubah dunia"

Artikel Lainnya

bt logo - white
Belajartrading.id adalah situs yang menyajikan aneka informasi mengenai trading Forex, Crypto Currency, Saham, dan Komoditas. Semua tulisan dan media yang disajikan merupakan interpretasi pribadi dari tim Belajartrading.id. Kami tidak menerima pengelolaan dana dalam bentuk apapun dan semua tulisan kami bukanlah saran finansial melainkan sebatas opini pribadi.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram