Dalam melakukan trading forex, terdapat satu pemain penting yang perlu kamu tahu, yaitu broker forex. Broker forex adalah penghubung antara kamu dan jaringan bank yang memiliki akses ke likuiditas valas (valuta asing). Broker ini bisa berupa perusahaan, institusi, atau perorangan.
Nah, kenapa trader harus menggunakan broker untuk bertransaksi?
Di dunia trading forex, transaksi jual beli mata uang asing dipegang sepenuhnya oleh bank sentral tiap negara. Jadi, kalau mau trading forex, kamu harus mempunyai sejumlah uang besar dan hubungan khusus dengan bank tersebut.
Oleh karena itu, broker menjadi solusi untuk trading. Broker forex menawarkan cara untuk bergabung dengan jaringan perbankan di dunia dan membeli mata uang asing dengan mudah.
Broker forex menerima pesanan dari trader untuk membeli atau menjual mata uang. Proses ini tidak gratis lho. Sebagai imbalan untuk melaksanakan order beli atau jual, broker forex akan membebankan komisi per trade atau spread. Dari dua cara itu, broker forex bisa menghasilkan uang.
Spread adalah perbedaan antara harga bid dan harga ask untuk trading. Harga bid adalah harga yang akan kamu terima untuk menjual mata uang, sedangkan harga ask adalah harga yang harus kamu bayar untuk membeli mata uang. Nah, perbedaan dua harga ini adalah spread broker.
Broker juga bisa membebankan komisi dan spread pada trading. Beberapa broker mungkin mengklaim bisa menawarkan trading bebas komisi. Broker tipe ini mungkin membuat komisi dengan melebarkan spread pada perdagangan.
Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut mengenai komisi broker forex.
Baca juga: Apa itu Lot dalam Forex? Kenali di Sini!
Saat kamu pertama kali mulai trading, hal pertama yang akan ditagih oleh broker adalah komisi. Komisi ini akan ditagih setiap transaksi yang baru kamu lakukan. Komisi dapat berbeda berdasarkan akun trading yang dibuka dan volume yang di-trading.
Komisi forex dapat datang dalam dua bentuk utama, yaitu:
Jika menggunakan model ini, broker akan membebankan jumlah tetap terlepas dari ukuran dan volume perdagangan yang ditempatkan. Misalnya: Dengan biaya tetap, broker dapat membebankan komisi $1 per transaksi yang dieksekusi, terlepas dari ukurannya.
Ini adalah cara paling umum untuk menghitung komisi. Jika menggunakan model ini, jumlah yang dibebankan kepada trader didasarkan pada ukuran trading; misalnya, broker dapat mengenakan biaya “sekian $ per berapa juta $ dalam volume yang di-trading”.
Dengan kata lain, semakin tinggi volume trading , semakin tinggi juga nilai tunai dari komisi yang dibebankan.
Singkatnya, ketika menggunakan model biaya relatif, broker dapat mengenakan biaya $1 per $100.000 dari pasangan mata uang yang dibeli atau dijual. Jika seorang trader membeli $1.000.000 USD, broker menerima $10 sebagai komisi. Jika seorang trader membeli $10.000.000, broker menerima $100 sebagai komisi.
Saat ini, persaingan antara broker forex sangat ketat. Bahkan sebagian besar perusahaan broker telah mengurangi biaya sebanyak mungkin untuk menarik pelanggan.
Beberapa broker forex juga menghasilkan uang melalui operasi trading mereka sendiri. Namun, ini bisa menjadi masalah jika trading mereka menciptakan konflik kepentingan dengan pelanggan.
Oleh karena itu, penting sekali untuk mencari broker forex yang tepat. Dalam memilih broker forex, kamu bisa melakukan hal-hal ini.
Ketika kamu telah menemukan broker yang bagus, buatlah akun demo untuk mencobanya secara langsung.
Pastikan kamu telah membaca semua review yang ada.
Coba kunjungi beberapa forum forex untuk mendapatkan review dari orang-orang yang sudah trading. Ada banyak informasi yang bisa ditemukan di forum. Kamu bisa meneliti pengalaman buruk dan baik dengan berbagai broker Forex.
Tidak ada salahnya untuk terus berhati-hati. Lakukan banyak riset sebelum memilih broker forex yang tepat ya!