Kita mengenal tren sebagai fenomena populer dalam jangka waktu tertentu. Kendati trader dapat memilih gaya trading sendiri-sendiri, dalam dunia Forex dikenal juga istilah tren. Trend merupakan salah satu bagian dari analisa teknikal, banyak trader pemula dan berpengalaman menggunakan strategi ini, walaupun masih lebih banyak trader yang langsung menggunakan Support dan Resistance.
Jadi, apa itu Trend Forex? Trend Forex terbentuk dari kondisi ketika banyak trader melakukan hal yang sama, kemudian membentuk penguatan harga pada satu arah sehingga menembus batas trend (breakout). Dilansir dari Kompas, Strategi Follow Trend ini termasuk salah satu dari dua strategi wajib yang harus dipelajari untuk membantu trader pemula, karena cenderung aman dan jelas dimana posisi target profit dan cut loss apabila digambarkan dengan benar, serta fenomena tren akan selalu terjadi.
Pada penggunaannya tetap harus dikombinasikan dengan metode analisis yang lain seperti Moving Average Convergence Divergence (MACD), Relative Strength Index (RSI), dan On Balance Volume (OBV).
Dengan menggambar garis trend, trader dapat membandingkan pola harga yang telah terbentuk dengan trend sebelumnya dan mengambil profit sesuai perilaku. Namun, seperti disebutkan sebelumnya, menurut HSB banyak trader dalam melakukan analisa teknikal lebih memilih menggunakan Support dan Resistance.
Hal ini karena membuat garis trend yang tepat cukup menantang bagi trader, sehingga apabila gagal, maka tidak akan mencapai objektif following trend yang dituju. Salah satu faktornya adalah kasus dimana trader memaksakan menggambar garis trend sesuai pasar.
Lantas bagaimana cara menggambar garis trend yang cukup akurat? Trader perlu mengetahui dulu, bahwa objektif dari menggambar garis trend adalah untuk menentukan titik support dan resistance.
Selanjutnya, cara menggambar garis trend cukup mudah, yaitu dengan menghubungkan dua puncak atau lembah utama. Sehingga apabila sudah terbentuk akan terlihat seperti grafik di atas. Ada tiga pola trend yang dapat terbentuk dari garis trend, yaitu pola Trend bullish (tren naik), bearish (tren menurun), dan sideways (harga bergerak naik-turun dalam kisaran tertentu saja).
Baca juga: Kenali 3 Macam Analisa Forex Berikut Ini!
Jika kita melihat diagram grafik di atas, trader dapat menemukan apakah tren sedang naik atau turun. Trader dapat melihat bahwa naik turunnya tren memiliki arah yang kasat mata, karena trend terbagi menjadi uptrend dan downtrend.
Uptrend terjadi saat harga tertinggi (bullish), dikalahkan oleh titik yang lebih tinggi atau higher high. Sementara downtrend (Bearsih) adalah ketika tren membentuk palung-palung yang dalam dan semakin dalam.
Penting untuk menentukan tujuan jangka panjang ketika mengidentifikasi dan mengikuti trend pasar. Untuk mendapatkan perbandingan risk yang ideal, trader harus dapat melihat strategi jangka panjang dalam menganalisa harga. Mari simak lebih dalam penjelasan mengenai uptrend dan downtrend.
Pada diagram di atas, kita dapat melihat ilustrasi dari grafik uptrend dan downtrend. Garis warna biru menunjukkan uptrend, diilustrasikan dengan puncak-puncak dan bukit yang lebih tinggi dari puncak dan bukit sebelumnya.
Sedangkan garis merah adalah downtrend, diilustrasikan dengan puncak-puncak dan bukit yang lebih rendah dari puncak dan bukit sebelumnya.
Ketika terjadi sideways, gunung kecil dan lembah yang dangkal karena market sedang datar atau dikenal juga dengan trendless, maka puncak dan bukit tidak berhasil menembus puncak dan bukit sebelumnya.
Pada grafik di atas kita dapat melihat contoh trend pasangan USD/JPY yang menunjukkan sideways (trendless). Puncak-puncak dan bukit yang terbentuk lebih rendah dari puncak dan bukit sebelumnya.
Pasar terlihat mengurangi kegiatan jual beli dan menantikan pergerakan serta perkembangan selanjutnya. Sebagian trader menjual posisinya agar terbentuk kecenderungan trend sideways (puncak trend menurun) untuk mendapatkan keuntungan.
Setelah menganalisa harga, trader dan investor akan bersiap-siap untuk menjual posisi mereka di waktu yang tepat hingga akhirnya support garis trend (di angka 107,503) dapat ditembus dan mulai membentuk konfirmasi downtrend.
Jenis-jenis trend uptrend, downtrend, dan trendless dapat digunakan pada berbagai periode waktu seperti bulanan, harian, mingguan, bahkan intraday. Seperti disebutkan, penting untuk mengingat strategi jangka panjang. Penggunaannya sendiri dapat disesuaikan dengan gaya trading trader masing-masing.
Baca juga: Memahami Apa Itu Support dan Resistance Forex
Seperti yang kita lihat di atas, selalu ada penyebab trend harga mata uang naik dan turun. Ada kalanya trend tidak bergerak terus-menerus tapi malah berbalik arah. Hal ini terjadi karena trader dan investor melakukan aktivitasnya masing-masing untuk mencapai tujuan.
Sama halnya dengan segala sesuatu yang terjadi di pasar, trend merupakan hasil dari terjadinya permintaan dan penawaran. Ketika hal ini dilakukan oleh banyak orang dengan jumlah yang banyak, maka sebuah trend akan terbentuk. Dengan melihat trend, trader dapat mengetahui penyebab terjadinya suatu harga serta pola harga.
Kuatnya pergerakan harga akan membuat trader yang berusaha melawan trend dapat mengalami kerugian. Namun, selain following trend dikenal pula strategi counter trend (melawan arus trend), tinggal bagaimana trader bijak dalam menggunakan strategi tersebut, serta membaca pola trend dengan tepat.
Lantas apakah garis trend dapat menjadi strategi yang bersifat akurat bagi trader? Hal ini tergantung bagaimana trader menggunakan dan menganalisis garis trend yang terbentuk. Namun dipastikan, sifatnya yang mudah dikenali membuat identifikasi trend mudah digunakan, khususnya bagi pemula. Seperti yang kita pelajari sebelumnya, membaca garis trend membantu trader membuat berbagai pertimbangan seperti open posisi, target profit, dan melihat cut loss.
Trader kemudian dapat menemukan area support dan resistance, karena biasanya area support dan resistance dalam garis trend berpengaruh lebih kuat daripada pergerakan harga di antara support dan resistance. Untuk mendapatkan perbandingan risk yang ideal, trader dapat menggabungkan beberapa strategi analisis lainnya.
Salah satu momen yang ditunggu-tunggu trader untuk meraih profit adalah menjelang perubahan trend, baik itu downtrend atau uptrend, namun target profit harus dikurangi dari kondisi normal. Sebaiknya bagi trader pemula hindari melakukan transaksi yang melawan arah trend (counter trend) atau ketika trend menunjukkan tanda-tanda berbalik arah.
Baca juga: Bagaimana Cara Membaca Grafik Forex? Cek di Sini!
Mengikuti garis trend merupakan salah satu strategi mudah bagi pemula. Apabila digunakan dengan tepat dan akurat, trader bisa mendapatkan profit sesuai yang ditentukan. Strategi ini dapat dikombinasikan dengan strategi lain seperti Moving Average Convergence Divergence (MACD), Relative Strength Index (RSI), dan On Balance Volume (OBV).
Penting bagi trader untuk jangan gegabah melihat sebuah garis trend, apakah garis trend membentuk uptrend, downtrend, atau malah trendless.
Kunjungi website Belajar Trading untuk informasi trading Forex lainnya.