Dalam mengantisipasi trading, ada beberapa cara berbeda yang bisa Anda gunakan untuk menganalisa pasar forex. Memang ada banyak sekali kategori analisa dalam forex. Namun sebagai seorang trader, Anda harus bisa membuat analisa yang baik untuk mengidentifikasi peluang transaksi terbaik
Untuk lebih memahami apa saja tipe analisa forex, Anda bisa simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Analisa dalam forex pada umumnya terdiri dari 3 jenis, diantaranya adalah technical analysis, fundamental analysis, dan sentiment analysis. Ketiga analisis ini berfungsi untuk membantu membentuk strategi dalam trading. Namun, semua akan kembali lagi pada trader individu untuk mencoba mencari tahu jenis analisa apa yang cocok dengan gaya tradingnya tersebut.
Baca Juga: Apa itu Forex? Pengertian dan cara kerjanya
Namun, untuk lebih memahami masing-masing jenis analisa dalam forex, berikut ini akan dijelaskan secara rinci mengenai ketiga tipe analisa dalam forex.
Prinsip yang ada dalam analisa forex fundamental ini merupakan proses analisa pergerakan dari sebuah harga. Adapun pergerakan harga tersebut didasarkan pada berita di yang ada di pasar finansial. Selain itu, Anda juga bisa melakukan analisa dari beberapa data pergerakan pada bidang ekonomi.
Data-data yang ada dalam bidang ekonomi dengan dampak yang besar akan lebih mudah untuk para trader mengamatinya. Biasanya, pengamatan ini akan dilakukan oleh para trader yang menggunakan analisa fundamental ini. Selain itu, data tersebut juga memiliki pengaruh yang cukup besar akan pengambilan keputusan dari para pelaku dalam pasar forex tersebut.
Sebagai contohnya adalah adanya inflasi, angka pengangguran, nominal dari suku bunga, dan lain sebagainya. Berita lainnya yang sangat sering para trader amati adalah stabilitas dari segi keamanan dan juga politik. Selain itu, ada juga pengamatan yang dilakukan terhadap keadaan ekonomi pada suatu negara dalam kondisi yang sehat maupun tidak.
Misalnya saja ketika ada seorang trader yang memilih analisa forex jenis fundamental ini pada pasar EUR/USD. Trader tersebut pun kemudian akan melakukan sebuah kerjasama dengan broker forex. Setelah itu, broker forex terbaik pun akan menemukan keadaan pasar dari segi ekonomi yang berupa AS cukup baik daripada Eropa.
Terjadinya pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat yang cukup tinggi tentu memiliki pengaruh besar terhadap pasar forex. Pengaruh tersebut berupa banyaknya investor yang melakukan penanaman modal di negara Amerika Serikat. Oleh sebab itulah, ada keputusan untuk membeli dalam mata uang USD terhadap EUR dapat trader lakukan.
Pada dasarnya, analisa forex jenis teknikal ini dapat mengukur perubahan dari suatu harga. Adapun pengukuran yang dilakukan oleh analisa teknikal ini menggunakan banyak sekali rumus matematis. Selain itu, pengukuran ini juga bisa para trader lakukan dengan menggunakan perangkat statistik lain maupun dengan menggunakan bantuan dari grafik.
Saat ini, grafik dalam analisa tersebut pun sudah bisa Anda temukan dalam berbagai jenis platform trading secara online. Dengan adanya kemudahan ini, tentunya saja membuat para trader tidak perlu lagi menggambar maupun melakukan perhitungan secara manual, seperti ketika menggunakan versi trading sebelumnya.
Para trader pun cukup melakukan pemahaman mengenai indikator dan membaca keadaan grafiknya saja. Misalnya saja ketika Anda sedang menggunakan analisa teknikal ini dalam pair GBP/USD.
Kemudian, Anda memperoleh kesimpulan dari grafik yang tersedia sebelumnya. Contohnya saja dari grafik tersebut menunjukkan bahwa harga yang ada pada GBP/USD saat ini sedang dalam kondisi yang tren dengan kisaran menurun. Karena hal inilah maka Anda pun bisa melakukan tindakan penjualan atau sell.
Ternyata, jenis analisa forex yang bisa Anda gunakan bukanlah hanya fundamental analysis, dan technical analysis saja, melainkan juga ada sentiment analysis. Sebagian besar trader memang menggunakan analisa sentimen ini untuk melakukan berbagai prediksi harga.
Akan tetapi, penggunaan dari analisis sentimen ini lebih sering digunakan sebagai langkah pendukung saja. Meskipun begitu, Anda tetap masih harus memahaminya dengan baik, sebelum menggunakannya. Lantaran, analisa sentimen ini juga bisa Anda gunakan untuk memperbesar peluang profit dalam trading berjalan.
Analisa sentimen ini memerlukan pengamatan konsensus dari para pelaku pasar. Pengamatan tersebut merupakan bentuk dari upaya dalam mengatasi terjadinya pergerakan harga di pasaran. Analisa sentimen dalam pasar ini sendiri merupakan penentuan dari bagaimana keadaan investor terhadap pasar.
Bisa dikatakan juga bahwa analisa sentimen pasar ini merupakan penentuan dalam instrumen tertentu pada bidang keuangan. Sebagai seorang trader, tentu saja analisa sentimen ini menjadi bentuk yang positif. Hal ini terjadi karena consensus pada pasar juga menjadi cukup positif.
Begitu juga dengan para pelaku pasar yang tengah bersikap negatif. Maka, analisa sentimen pasar tersebut pun akhirnya akan berubah menjadi negatif. Dengan begitu, maka para trader ini bisa menggunakan analisis sentimen untuk melakukan bullish maupun bearish.
Baca juga: Cara mendapatkan Keutungan dari Trading Forex
Yang bisa Anda jadikan sebagai tanda atau patokan adalah pasar bearish yang berarti turun, dan bullish yang berarti pasar naik. Seorang trader juga bisa melakukan pengukuran dalam analisa sentimen pasar melalui indikator tertentu.
Hanya dengan kegiatan pengamatan terhadap pasar, maka para trader ini pun bisa membuat sebuah keputusan yang lebih akurat melalui informasi yang didapatkannya tersebut. Melakukan analisa forex jenis sentiment ini juga bisa Anda gunakan sebagai identifikasi posisi trader itu sendiri.
Posisi yang dimaksudkan disini adalah berupa panjang bersih, maupun pendek. Gunanya adalah untuk mempengaruhi keputusan dalam melakukan trading diri sendiri dalam market forex.
Meskipun memang analisa sentimen ini bisa secara langsung berhubungan dengan trading, namun juga bisa berhubungan dengan aset lain atau saham. Para investor kontrarian ini akan melakukan pencarian dalam banyak orang agar membeli ataupun menjual pasangan mata uang tertentu.
Hal tersebut dilakukan sambil menunggu ketika arah posisinya berlawanan dengan analisa sentimen. Penerapan dari analisis jenis sentimen ini juga bisa menjadi acuan dalam trading tertentu.
Seperti halnya pergerakan tunggal dalam skala yang besar untuk GBP/USD pada tahun 2016 lalu. Terdapat juga sentimen negatif, sehingga membuat GBP jatuh ke level yang paling rendah. Bahkan, penyusutan ini merupakan hal yang paling rendah dalam 31 tahun terakhir.
Hal ini tentunya akibat dari adanya dampak susulan pemungutan suara yang terjadi di Inggris yang memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa. Kemudian, analisa sentimen positif pun terjadi cukup luas di tahun 2017.
Namun, tak berselang lama, analisa forex sentimen negatif pun kembali mengambil alih. Dimana analisa sentimen negatif ini terjadi dalam sebagian besar tahun 2018. Berulah pergerakan harga mulai terlihat naik lebih tinggi pada tahun 2019.
Bentuk contoh lain yang terjadi dalam analisa sentimen bersih ini bisa Anda lihat dari EUR/GBP. Dimana terjadi grafik yang menunjukkan bahwa 21.9 persen tradernya berjenis net long, dan rasio trader pendeknya ke arah 3,58 berbanding satu.
Dalam grafik tersebut pun menunjukkan persentase trader biasanya akan memiliki warna biru. Inilah yang menunjukkan posisi berupa panjang bersih. Sementara itu, untuk posisi jenis pendek bersih sendiri memiliki persentase berwarna merah.
Meningkatnya nilai sentimen ini akan menunjukkan adanya kemungkinan trader yang tersisa, guna untuk melakukan pendorongan atas tren pasar yang sedang naik. Pada keadaan ini, para trader bisa saja sedang melakukan pengamatan terhadap proses membalikkan nominal harganya.
Sementara disis lain, kala harga cenderung lebih rendah akan menunjukkan harga yang berada dalam posisi puncak. Dengan begitu, maka akan mendorong pengambilan posisi pendek untuk open tradingnya.
Pembelajaran analisa dalam forex memang sangat penting untuk dilakukan oleh para trader. Setelah Anda mengetahui tentang analisa forex, maka Anda tentu bisa memutuskan mana analisa yang lebih baik. Dengan begitu, maka profit yang bisa Anda hasilkan pin bisa lebih maksimal melalui aktivitas trading ini.
Perlu Anda ingat lagi, secara singkat analisa teknikal merupakan studi tentang pergerakan harga dari mata uang dengan menggunakan grafik. Sementara analisa fundamental sendiri bisa Anda gunakan untuk melihat bagaimana perekonomian negara tersebut bergerak.
Untuk analisa sentimen pasar sendiri merupakan kondisi bullish atau bearish dengan prospek fundamental saat ini atau dimasa yang akan datang. Ketiga analisa ini saling berkaitan untuk menghasilkan ide-ide transaksi gang bagus.
Oleh karena itu, yang perlu Anda ketahui dari keseluruhan penjelasan tersebut adalah bahwa jika salah satu analisa trading ini melemah, lalu Anda mengabaikannya, maka kemungkinan besar hal tersebut akan menyebabkan kekalahan atau kerugian.